Perkembangan IPTEK Menyebabkan Disintegrasi dalam NKRI
Seiring dengan perkembangan zaman, teknologi tentu juga semakin maju dan berkembang. Meskipun memiliki banyak dampak positif, tetap saja terdapat dampak negatif dari perkembangan IPTEK ini. Informasi semakin mudah menyebar, yang berarti berita palsu atau hoaks juga mudah menyebar. Maraknya penyebaran hoaks ini pun terjadi di NKRI. Hal ini menyebabkan ketakutan dan kebingungan dalam masyarakat yang dapat berakhir dengan konflik sosial,
Ada berbagai macam indikator dari disintegrasi karena perkembangan IPTEK. Salah satunya adalah konflik dan ketegangan antar kelompok sosial, baik mengenai ras ataupun agama. Kemajuan IPTEK yang ditandai dengan mudahnya auses terhadap media sosial menyebabkan masyarakat terlalu nyaman dalam menyebarkan ujaran hebencian terhadap uelompok lain, karena merasa aman berlindung aman berlindung di balik layar. Selain itu, salah satu indikator lain adalah meningkatnya kesenjangan sosial antar masyarakat, misalnya kesenjangan antara generasi muda atau “Gen Z” yang cenderung bergantung kepada teknologi dengan beberapa orang dari generasi sebelumnya yang “kolot” atau menolak hal tersebut.
Salah satu contoh kasus terjadinya disintegrasi karena kemajuan. IPTEK dalam masyarakat adalah kumpulan hoaus mengenai pilpres tahun 2019. Pada tahun 2019 kemarin, dilaporkan bahwa terdapat sekitar 62-128 hoaks yang sudah Yang
menyebar luas di masyarakat, seperti hoaus mengenai tagar #ganti presiden, tentara berfoto dengan pose membentuk angka 2, dan berbagai macam humpulan hoaus mengenai pilpres 2019 yang lain. Hal ini telah memunculkan cukup banyak konfli antar masyarakat, terutama antar kelompok pendukung calon-calon presiden. Saat Hu, menyebarluasnya hoaus-hoaus tersebut. ketegangan benar-benar memuncak karena
Disintegrasi ini tentu tidak bisa dibiarkan, dan harus dicegah. Sebagai warga negara Indonesia, kita patut ambil bagian dalam pencegahan tersebut. Kita dapat memilah info secara mandiri dengan melihat sumber yang terpercaya, dan banyak banyak membaca untuk meningkatkan literasi digital. Dalam lingkungan masyarakat, pencegahan dapat dilakukan dengan memberikan penyuluhan, baik itu melalui seminar, webinar, atau media sosial. Hal ini dilakukan untuk meningkat han awareness masyarakat terhadap hal-hal yang dapat menyebabkan disintegrasi, seperti berita-berita hoaus tadi. Tentu saja, negara pun berperan penting dalam menyikapi dampak-dampah tersebut. Hal dapat dilakukan adalah mengevaluasi dan meningkathon cyber security, serta berusaha untuk meregulasi semua info yang beredar di kalangan masyarakat.
Akan tetapi, meskipun semua upaya pencegahan dilakukan, akan tetap ada kasus- kasus yang mengancam disintegrasi. Malah, kemungkinan munculnya kasus-kasus serupa akan semakin meningkat seiring dengan perkembangan IPTEK. Oleh karena itu, harus ada Cara untuk menanggulangi dampak dari hal-hal tersebut. Salah satunya adalah dengan memperketat hukum tentang penyebaran hoaks, ujaran kebencian, dan cyber crime secara umum. Selain itu, akan lebih baik jika dilakukan klarifikasi yang jelas dan terperinci mengenai hasus- hasus tersebut, agar masyarakat merasa lebih tenang. Terakhir, harus ada hukuman yang serius terhadap pelaku – pelaku yang menyalahgunakan teknologi untuk menyebabkan disintegrasi dan konflik, baik hukuman denda, kurungan, atau perjara. Dengan itu, diharapkan dampak negatif dari perkembangan IPTEK di NKRI dapat diminimalisasi.